Belajar santuni fitrah anak
Ada masanya, bila kita trigger dengan perangai anak, bukan sebab anak tu salah.
Tapi ada sesuatu dalam diri kita yang tak selesai. Ada parut luka dan trauma yang kita simpan dari waktu kita kecil.
Kita trigger dengar anak menangis, sebab masa kecil selalu disuruh senyap bila menangis.
Kita rimas anak buat sepah, sebab masa kecil selalu dihalang untuk explore dan menyepah.
Kita cepat sentap bila anak tinggikan suara, sebab masa kecil dihukum bila bercakap.
Kita selalu rasa diri tak cukup baik, sebab masa kecil selalu dikritik dan dimalukan.
Kita cepat trigger dan rasa tak cukup perhatian dari pasangan, sebab masa kecil kita jarang sangat dipeluk, dicium dan dipuji.
Kita jadi 'people pleaser' yang mendahulukan kehendak orang lain, sebab masa kecil selalu dipaksa jadi baik/ beralah, walaupun dalam diri ada rasa tak puas hati.
Maafkan mak ayah kita. Sebab mereka pun membawa parut luka sama yang kita bawa. Lagi pulak zaman mereka, ilmu parenting, ilmu psikologi, ilmu self help tak berleluasa macam sekarang.
Kerja kitalah untuk hentikan cycle ni. Supaya 'luka inner child' ini tak diwarisi.
But of course, it's not an easy job. Banyak perkara yang kita kena belajar.
Belajar memaafkan kisah lalu.
Belajar memaafkan diri.
Belajar raikan kelebihan.
Belajar menerima kekurangan.
Belajar murnikan cara fikir.
Belajar menyantuni fitrah anak-anak.
Belajar skrip santun bila merespon.
Dan belajar untuk tak mengalah.
Sebab nak hentikan cycle ni bukan mudah. Hari ni rasa ok, esok tiba-tiba tergadah.
Tak apalah, jangan cepat melatah.
Memang ada dengan emosi sendiri pun kita kalah.
Sebab kita manusia.
Bukan robot yang sekali setting boleh terus ikut apa yang diarah.
Yang penting kita fahami, bahawa apa juga emosi yang anak lalui, penting untuk kita rai, validate dan dengari.
Supaya anak dapat dengar, inilah 'suara' kita yang ada dalam diri mereka.👇
"My kids, it's ok to feel angry.
It's ok to feel sad.
It's ok to feel frustrated.
Your emotion doesn't define who you are. You still are precious to me.
But here. Let me show you what to do then.
Kredit : Wawa
Catat Ulasan
1 Ulasan
Mmg selalu berazam x marah anak tp marah jugak.. bila cool sy explain balik knp sy marah dan syukur mereka faham dan mengaku kesalahan.. bila mereka marah pulak sy lebih suka mereka meluahkan kemarahan mereka dpd memendam perasaan
BalasPadam